Kembangku...
Pelabuhan tetap berdiri kokoh...
Menanti kapal panglima perang bersandar ...
Nahkoda begitu murka hingga bertindak bodoh...
Hingga awan langitpun pekat lentingkan halilintar...
Kembangku...
Kau genggam masalalu bak mutiara...
Harta yang kau pendam sekian lama...
Tak lekang oleh waktu...
Meskipun menikam sembilu...
Kembangku...
Panglima tak dapat gantikan mutiara dengan permata...
Bahkan intan ataupun sekerat emas...
Sekujur tubuh bermandikan darah dan cinta...
Beribu-ribu jalan mencari ikhlas...
Kembangku...
...
...
...
...
Source : Mawar Hitam Panglima Perang



Post a Comment for "Mawar Hitam Panglima Perang"